Rabu, 29 Desember 2010

Antara Teratai, Sidaboa, dan Bedah Minor


Banyak yang ingin saya ceritakan hari ini, dari mulai comuda di bangsal teratai dengan pasien-pasien bedah onkologi kemarin, kejadian kecelakaan tadi malam (dan betapa bersyukurnya saya), sampai comuda di bedah minor hari ini. 

Kemarin, betapa saya kembali menelaah ulang akan arti hidup bagi seorang manusia. Terlalu banyak hal yang perlu kita syukuri atas anugerah hidup, nikmat sehat, dan segala kenikmatan yang Allah SWT berikan. Betapa tidak, pasien-pasien bangsal teratai dengan beragam diagnosis onkologi dan buruknya klinis mereka. Sakit rasanya melihat seorang anak berusia 14 tahun diagnosis osteosarkoma dengan kedua kaki telah diamputasi tergolek lemah kurus kering tak berdaya. Atau seorang ibu dengan diagnosis ca nasofaring usia 41 tahun yang sudah tampak berusia 60-thn-an . Banyak sekali pasien dengan klinis yang sangat buruk. Pengalaman baru yang luar biasa dan harus mulai membiasakan diri untuk bersikap wajar di hadapan mereka. Ya, itulah kenapa ada comuda, pre-coass yang disebut-sebut suka luntang lantung gak jelas, yang menurut saya agaknya tidak benar. Memang tidak banyak yang bisa dilakukan comuda tetapi banyak hal yang bisa kami pelajari jika kami mau membuka mata dan hati untuk lebih peka dan peduli. Semoga pasien-pasien tersebut dianugerahi kesabaran dan kesembuhan. 

Malam harinya, saya mengantar teman ke rumah dosen di daerah sidaboa, arah menuju rawalo. Dengan hujan lebat dan jalanan yang gelap serta mobil dan motor yang melaju kencang, motor oleng, saya pun terpental ke samping jalan dengan kepala yang membentur. Saat benturan itu sakit terasa di kepala saya, dan saya pun kehilangan kesadaran. Saya kembali tersadar setelah dibopong ke suatu warung oleh warga di sekitar kejadian. Kepala terasa pusing, pandangan kabur, dan mual rasanya. Alhamdulillah, pak sukarman dan ibu yuli, warga yang menolong saya begitu baik dan sangat peduli. Setelah observasi di IGD selama beberapa jam, saya pun pulang ke rumah. Ya, dan yang saya rasakan sekarang adalah sisa-sisa pusing akibat CKR (cedera kepala ringan) tersebut, ditambah badan sakit, memar, dan luka disana sini. Alhamdulillah, saya masih diberikan keselamatan. Alhamdulillah.

Dengan tenaga yang tersisa, badan terasa remuk, dan mengantuk sisa-sisa diazepam tadi malam, pagi-pagi saya berangkat. Pukul 7 ada seminar usul skripsi teman saya, pukul 8.30 saya lanjutkan ke instalasi bedah minor RSMS. Dan subhanallah, banyak pengalaman yang saya dapatkan disana. Meskipun hanya beberapa bedah minor, buka jahitan, ganti kassa, dan beberapa pekerjaan perawat lainnya, pengalaman tadi merupakan suatu hal yang baru bagi kami dan kami menikmati pengalaman itu. Ditambah dengan bapak perawat yang bertugas disana begitu baik dan telatennya mengajarkan kami, memberikan contoh dan memberi kami kesempatan untuk melakukan sendiri. Senang sekali berada disana, :D, Dan besok serta lusa, kami akan kembali kesana dan semoga ada lebih banyak lagi tindakan bedar minor yang bisa dilakukan dan semoga saya berhasil melakukan sendiri lebih banyak tindakan lagi. Insya allah dan bismillah^^.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar